Sedikit Catatan Tentang otak

Baru-baru ini telah dirilis sebuah hasil penelitian yang cukup membuat geger dunia ilmu pengetahuan. Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa secara genetic orang kulit putih mempunyai kecerdasan yang lebih tinggi dibanding orang kulit hitam. Tesis ini kembali mengukuhkan teori evolusi Darwin yang menjelaskan bahwa manusia bangsa afrika (yang berkulit hitam) adalah jejak-jejak fase manusia zaman prasejarah yang masih lestari hingga kini. Namun teori ini tidak menjelaskan seberapa persenkah genetic mempengaruhi kecerdasan seseorang sebab selain genetic, gizi serta lingkungan juga mempunyai peran yang signifikan bagi pembentukan kecerdasan seseorang. informasi saya masih terbatas, namun Setidaknya belum ada penelitian yang saya tahu yang bisa menentukan dimana letak dominannya salah satu dari tiga factor tersebut, namun mudah-mudahan telah ada. Wallahualam
Dari bermacam buku dan artikel kesehatan saya mengetahui bahwa massa otak kita sekitar 3 kg, dan tersimpan aman dalam rongga tulang tengkorak kita. Otak terbagi atas bagian kanan dan kiri. Otak bagian kanan mempunyai fungsi mengenal warna, llirik, dan suara, ruang imajinasi dan mimpi. Otak kiri berfungsi mengenal angka, huruf, table melakukan analisa, struktur dan logika. Inilah potensi dasar otak manusia.
ada juga temuan lain yang menunjukkan hasil yang menggembirakan buat kita-kita yang merasa kemampuan otaknya pas-pasan. Temuan ini datangnya dari prof Anukan seorang spesialis otak, yang menyimpulkan bahwa kecerdasan manusia tidak ditentukan oleh jumlah sel syaraf dalam otaknya tapi khususnya oleh seberapa banyak hubungan atau senyawa kimiawi antara serabut sel dalam neuron masing-masing hubungan atau senyawa yang akan menimbulkan satu lintasan yang berguna mengakselerasi penyerapan dan penyampaian informasi ke dalam jaringan otak, atau dengan kata lain banyaknya lintasan yang tercipta dan hubungan atau senyawa kimia berbanding linear dengan kecerdasan seseorang.
Lebih lanjut dikatakan bahwa terjadi sekitar 100.000-1.000.000 interaksi atau senyawa kimia dalam serabut sel syaraf. Jumlah jalur yang mungkin terjadi ialah dengan menghitung secara permutasi. Hasilnya!, hitung sendiri. Namun ada yang mudah; tulis angka satu, kemudian tulis angka nol sepanjang 10 km, menakjubkan. Jadi wajarlah kalau selalu dikatakan oleh banyak pakar bahwa Orang genius macam Einstein nyatanya hanya menggunakan 5% dari potensi keseluruhan otaknya.
Sebagai orang yang dulunya minder dengan potensi otak sendiri, saya yakin (walaupun belum sepenuhnya) bahwa kecerdasan adalah pembiasaan. Semakin sering kita belajar, maka secara diam-diam otak kita juga semakin menunjukkan potensi yang luar biasa. Jadi orang yang menganggap dirinya tak segenius Isaac Newton tak perlu berkecil hati, sebab Newton sendiri semasa hidup kabarnya hanya istirahat plus tidur selama 4 jam. Selebihnya ia hanya bercengkerama mesra dengan buku-buku dan riset. Anda tak perlu segiat newton tapi minimal ada keyakinan bahwa kita pun bisa menjadi orang-orang sekaliber beliau.
Selanjutnya hanya perlu dijaga kebiasaan-kebiasaan yang bisa melemahkan kemampuan berpikir seperti merokok (saya sendiri masih merokok), minuman keras, bahkan aktivitas-aktivitas sehari-hari.
Khusus mengenai aktivitas, juga telah dirilis temuan oleh para pakar neurology dari Amerika serikat bahwa diperkirakan generasi belasan hingga puluhan tahun kedepan kecerdasannya akan menurun disebabkan kebiasaan bekerja secara Multitasking atau parallel. Era globalisasi dimana kecepatan dan produktivitas diutamakan memacu orang-orang yang hidup di masa kini berupaya untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan efisien. Cukup sering kita melihat orang berkomunikasi lewat ponsel sambil menyetir mobil. Konsentrasi dalam berkendaraan pun menjadi menurun, akibatnya hampir selalu terjadi kecelakaan. Kita juga sering melakukan aktivitas belajar sambil mendengarkan music lewat mp3 player, sambil nonton tv, sambil memasak, atau bisa jadi Sambil bergosip dengan kerabat atau kekasih lewat ponsel. Ini tentunya jika merujuk pada hasil penelitian tersebut akan berefek pada menurunkan daya serap dalam belajar.
Secara tak langsung di anjurkan buat kita untuk selalu bekerja focus pada satu pekerjaan sebelum beranjak ke pekerjaan lain. Alangkah ironis, sebab selalu dianggap bahwa generasi mendatang adalah generasi berpikiran global dan berwawasan luas, namun kenyataaanya itu tak ada artinya jika pikiran serta wawasan itu hanya singgah sebentar lalu lenyap berganti dengan informasi lain, tanpa ada suatu proses pengolahan dan analisa yang lebih mendalam akan makna-maknanya. disinilah yang dimaksudkan juga sebagai gejala menurunnya kecerdasan seseorang.

Published in: on Maret 14, 2009 at 3:44 am  Tinggalkan sebuah Komentar  

The URI to TrackBack this entry is: https://manuskrip.wordpress.com/2009/03/14/sedikit-catatan-tentang-otak/trackback/

RSS feed for comments on this post.

Tinggalkan komentar